Senin, 30 April 2012

Kas Kecil

A. Pengertian kas Kecil
                Kas Kecil adalah sejumlah uang tunai tertentu yang di sisihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran tertentu.

B. Karakteristik Dana Kas Kecil
 1) Jumlahnya dibatasi sehingga tidak melebihi atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah
      ditentukan oleh manajemen perusahaan.
 2) Digunakan untuk menandai transaksi kecil yang bersifat rutin setiap hari.
 3) Disimpan di tempat khusus.
 4) Ditangani atau dipegang oleh petugas keuangan ditingkatan pemula.

C.  Tahap-Tahap Pembentukan Dana Kas Kecil
 1) Menaksir jumlah uang yang diperlukan dana kas kecil.
 2) Setelah jumlahnya ditentukan, selanjutnya di tarik sebuah cek dan diberi keterangan untuk dana kas kecil.
 3) Uang yang diperoleh dari pencairan cek tersebut disimpan oleh kasir kas kecil.
 4) Berdasarkan bukti-bukti transaksi tersebut, pemegang dana kas kecil membuat laporan
     pertanggungjawaban dengan menyerahkan buku kas kecil.

D. Peralatan/Dokumen Yang Dibutuhkan Dalam Pengelolaan Dana Kas Kecil
 1) Bukti Kas Keluar
 2) Cek
 3) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
 4) Bukti Pengeluaran Kas Kecil
 5) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil

E. Bukti-Bukti Dana Kas Kecil
 1) Bukti Kas Keluar
     Adalah perintah pengeluaran dana kas kecil yang dibuat oleh pengelola dana kas kecil kepada seseorang atau bagian yang menerima dari pengelola dana kas kecil.

2) Bukti Nota Kontan


 Nota Kontan adalah bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara tunai.

3) Bukti Kuitansi

 

Bukti Kuitansi adalah bukti transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi di buat dan ditandatangani oleh pihak yang menerima uang dan di serahkan kepada pihak yang melakukan pembayaran.
 
4)  Bukti Kas Masuk
                                                    
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima sejumlah uang dari suatu transaksi yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan lain.

5) Cek 
         
Cek adalah suatu cara pembayaran yang menginstruksikan suatu lembaga keuangan, misalnya bank untuk membayar sejumlah nilai tertentu dengan mata uang tertentu dari rekening tertentu milik pemberi instruksi pada lembaga tersebut kepada orang/badan yang namanya tercantum pada cek atau pembawa cek.

F. Metode Pencatatan Dana Kas Kecil
1) Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
    Adalah Jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang 
    diserahkan kepada 
    kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil. 
   Ciri-Ciri Sistem Dana Tetap :
   1) Pengelola kas kecil meminta penggantian kepada kas umum dengan menyerahkan
        bukti-bukti pengeluaran yang telah dilakukan.
   2) Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang jumlahnya sama
       dengan dana kas kecil yang sudah dikeluarkan.
   3) Pada saat dilakukan penggantian dana kas kecil, maka bukti-bukti pengeluaran dicatat
        dalam jurnal pengeluaran kas oleh pemegang kas umum 
    Keuntungan sistem dana tetap :
   1) Menghemat waktu bagi kasir kas kecil karena tidak diganggu setiap kali terjadi
        pembelian atau pengeluaran kas kecil.
   2) Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.
   
2) Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuating Fund System)
    Suatu sistem pengelolaan dana kas kecil yang saldo rekeningnya tidak tetap dan tergantung
    pada besar kecilnya pengeluaran yang terjadi untuk periode tertentu, misalnya dalam waktu  
    dua minggu, satu bulan,dsb.
    Ciri-Ciri Pengelolaan Sistem Dana Tidak Tetap
    1) Pembentukkan dan pengisian kembali dana kas kecil di catat di debet dalam akun kas
        kecil.
    2) Bukti pengeluaran kas kecil di catat dalam buku jurnal kas kecil dengan mendebet
         akun-akun yang terkait dengan penggunaan dan kredit akun kas kecil.
    3) Besarnya jumlah dana kas kecil yang disediakan berfluktuasi disesuaikan dengan
        perkembangan
        kegiatan bagian-bagian pemakai dana. 

G. Menghitung Selisih Dana Kas Kecil
    a. Penyebab Selisih Dana Kas Kecil :
        1. Kesalahan pencatatan.
        2. Adanya pembayaran yang dibulatkan ke bawah atau ke atas.
        3. Adanya uang palsu
        4. Kehilangan akibat kekeliruan saat mengadakan transaksi.
        5. Sebab-sebab lain yang sama sekali tidak diketahui.
    b. Pencatatan selisih dana kas kecil :
        1. Jika selisih kas lebih di anggap sebagai pendapatan di luar usaha, lalu dicatat dalam
             laporan laba rugi.
        2. Jika selisih kas kurang di anggap sebagai beban di luar usaha, lalu dicatat dalam
             laporan laba rugi.